Polresta Mataram Umumkan Hasil Operasi Pekat Yang digelar Selama 14 Hari di Kota Mataram

    Polresta Mataram Umumkan Hasil Operasi Pekat Yang digelar Selama 14 Hari di Kota Mataram
    Kapolresta Mataram (kiri) didampingi Wakapolresta Mataram (kanan), (16/04)

    Mataram NTB -   Polresta Mataram melaksanakan Konferensi pers terkait kegiatan operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang diselenggarakan Polresta Mataram dari tanggal 31 Maret - 13 April 2022 dalam rangka menjaga dan memelihara kamtibmas di tengah masyarakat guna menciptakan  kondusifitas masyarakat dalam menjalankan puasa Ramadhan 1443 H.

    Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi SIK yang pada kegiatan tersebut didampingi Waka Polresta Mataram AKBP Syarif Hidayat juga dihadiri oleh seluruh PJU Polresta serta para terduga dan tersangka yang berhasil diamankan dalam operasi Pekat tersebut.

    "Sesuai perintah pimpinan yaitu Kapolda NTB bahwa seluruh jajaran polda NTB melakukan operasi Pekat menjelang Ramadhan 1443 yang berlangsung selama 14 hari, "jelasnya.

    Dari hasil operasi Pekat selama 14 hari tersebut, kata Heri, Polresta Mataram beserta polsek jajaran berhasil mengungkap 22 kasus perjudian, 4 kasus prostitusi dan kasus penjualan Minuman Keras (Miras) adalah 158 kasus.

    Pada kasus perjudian berhasil diamankan di 62 tersangka / terduga dengan profesi masing-masing 31 swasta, 7 buruh, 1 pedagang, 3 sopir, 6 IRT, 2 Pembantu Rumah tangga, 3 tidak bekerja, 8 mahadiswa serta 1 PNS.

    Sedangkan barang bukti yang berhasil diamankan dalam semua kasus perjudian tersebut yaitu uang tunai 6.249.000 rupiah, 19 alat komunikasi, 3 kartu ATM, 4 buku tabungan, 7 buah rekapan judi togel, 13 kotak kartu domino, bukti transeper, kartu ceki, kartu remi serta beberapa barang lainnya.

    Sementara Kasus Prostitusi, polresta dan jajaran berhasil mengamankan 8 orang tersangka yang terdiri dari profesi swasta 4 orang, IRT 1 orang, serta tidak bekerja 3 orang, dengan seluruh barang bukti yang diamankan seperti uang tunsi 1.700.000 rupiah, 16 alat komunikasi, seprai 2 buah, alat kontrasepsi, sarung, pakaian dalam, Tisu, handuk serta 1 buah buku kas.

    Untuk Kasus Penjualan Miras, polresta dan polsek jajaran selama 14 hari tersebut berhasil mengamankan 158 tersangka, yang seluruhnya bekerja sebagai wiraswasta. Dari seluruh tersangka berhasil diamankan  miras tradisional jenis tuak sebanyak 102 Cerigen (20 liter/cerigen) dan 791 botol plastik ukuran 1, 5 liter. Untuk jenis Brem diamankan 47 botol ukuran 1, 5 liter. Minuman jenis Arak sebanyak 1 botol okuran 700 ml, 77 botol minuman Bir Bintang, Guines 45 botol, koktail 4 botol, captain morgan 1 botol ser 12 botol anggur merah.

    "Semuah BB miras ini langsung kita musnahkan bersama diakhir acara ini (komferensi pers), "kata Heri.

    Heri juga menceritakan pada kesempatan itu, bahwa disamping pelaksanaan operasi Pekat Rinkani 2022 tersebut, guna menciptakan kondisi situasi kamtibmas yang kondusif menjrlang Ramadhan, polresta Mataram juga melaksanakan kegiatan imbangan atau Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) berupa penindakan hukun Balap Liar yang sangst membahayakan pelaku dan pengguna jalan lainnya.

    "Kami melakukan penindakan balap liar di 3 lokasi yaitu jalan Udayana, jalan lingkar serta Jalan Tohpati, "papar Heri.

    Dari penindakan tersebut berhasil diamankan 69 unit Sepeda Motor roda dua yang ikut serta dalam balap liar yang tidak di lengkapi surat-surat kendaraan.

    Konferensi pers tersebut diakhiri dengan pemusnahan barang bukti berupa Minuman keras yang jumlahnya seperti disebutkan diatas.(Adbravo)

    Mataram
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Diduga Barang Yang ditemukan Mirip Granat...

    Artikel Berikutnya

    3 Kasus Perjudian Berhasil Diungkap Polresta...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVny Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Antisipasi Penyalahgunaan, Bhabinkamtibmas Pejanggik Bersama Lurah Musnahkan Tanaman Kecubung

    Ikuti Kami